Jumat, 13 Mei 2016

Heboh Remaja 15 Tahun Temukan Kota Suku Maya, Benarkah?

Heboh Bocah 15 Tahun Temukan Kota Suku Maya, Benarkah?

Kanada - William Gadoury, remaja usia 15 tahun asal Kanada mengaku menemukan kota suku Maya yang hilang menggunakan fasilitas Google Maps. Kisah ini sempat membuat heboh seantero jagat. Namun kini, mulai muncul suara-suara keraguan temuan tersebut. Kok bisa?

Gadoury mencari situs tersebut menggunakan bantuan citra satelit dari badan antariksa Kanada (Canada Space Agency/CSA) serta Google Maps di Semenanjung Yucatan, Meksiko. Sejak lama, dia memang suka dengan kisah bangsa Maya yang berpatokan pada konstelasi bintang untuk membangun kota. 

Remaja tersebut sudah mempelajari 117 lokasi kota Maya, lalu menemukan hubungan antara kota dan konstelasi bintang. Setelah itu, dia membandingkan kota dengan 23 konstelasi bintang berbeda. Lewat peta online dan gambar satelit, lalu dia menemukan bentuk 'aneh' di wilayah hutan Meksiko.

Bangunan itu diyakini berbentuk piramida setinggi 86 meter dengan 30 struktur bangunan lalu diberi nama Fire Mouth. Semua temuan itu dilakukan hanya dari kamar tidur. Temuan ini diharapkan bisa dipublikasikan dalam sebuah festival sains 2017 mendatang.


William Gadoury (Canada Space Agency)



Muncul Keraguan

Setelah heboh kabar soal temuan ini, mulai muncul nada-nada skeptis dari kalangan pakar. Dilansir News Discovery, salah seorang pakar antropologi dari The Mesoamerica Center-University of Texas, berkomentar keras soal ini di akun facebook-nya, yang belakangan dihapus.

"Semua ini adalah kekacauan-contoh buruk dari ilmu pengetahuan sampah yang muncul di internet begitu cepat. Suku Maya tidak menentukan kota mereka berdasarkan konstelasi bintang....." demikian tulisnya.

Pakar lainnya, Thomas Garrison, seorang antropolog dari USC Donsife menduga, gambar satelit yang ditemukan oleh remaja 15 tahun itu adalah ladang jagung atau milpa (ladang).

"Saya rasa itu sudah tidak ditanami selama 10-15 tahun. Ini sangat jelas bagi orang-orang yang menghabiskan waktu di kawasan suku Maya," kata Garrison kepada Gizmodo.

Washington Post melansir kabar dari arkeolog dari University of California Geoffrey Braswell, yang mengatakan pernah mendatangi lokasi yang ditunjuk oleh remaja tersebut. Dia menyebut itu adalah kebun ganja yang dikelilingi rawa, walaupun ada situs arkelogi yang menarik di dekatnya.

Meski temuan Gadoury diragukan, namun para ahli tersebut tetap memberikan apresiasi. "Saya memberi apresiasi usaha anak tersebut dan sangat menarik melihat rasa ingin tahunya kepada suku Maya dan menggunakan teknologi di usia yang sangat muda... Saya berharap sekolahnya bisa membantunya ke universitas sehingga temuan berikunya bisa lebih bagus," ucap Garrison

0 komentar:

 
;