Minggu, 15 Mei 2016

Kalah di Kereta Cepat, Negara Jepang Kini Incar Pelabuhan Patimban

Kalah di Kereta Cepat, Jepang Kini Incar Pelabuhan Patimban
Jepang disebut tertarik untuk menggarap proyek Pelabuhan Patimban, yang berlokasi di Subang, Jawa Barat. Selain sebagai pengganti rencana pembangunan pelabuhan Cilamaya, ketertarikan Jepang juga dilandasi kekalahan atas perebutan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Kan Jepang kehilangan kereta cepat. Dia nggak mau ketinggalan lagi," kata Bambang Prihartono, Direktur Transportasi Bappenas di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (15/5/2016). 

Jepang menawarkan kerja sama antar pemerintah dengan pinjaman yang berbentuk Special Terms for Economic Partnership (STEP). Jepang menawarkan kredit dengan bunga berkisar 0,1%.

"Jepang menawarkan STEP loan. Itu sama dengan (proyek) MRT sekarang. Jadi kontraktor dari Jepang," imbuhnya.

Bambang mengaku pihaknya bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) masih mengkaji lebih lanjut skema pembiayaan yang terbaik. Sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat kabinet terbatas (ratas) beberapa waktu lalu agar proyek memberikan keuntungan bagi negara.

"Jadi lagi dihitung dengan Kemenkeu juga mengenai persyaratannya," terang Bambang.

Dimungkinkan proyek dimulai lebih dulu dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Baru kemudian dilanjutkan oleh swasta. Pembangunan ditargetkan akan dimulai 2017 dengan perkiraan biaya Rp 40 triliun.

"Kan pakai APBN dulu, supaya swasta tertarik," tegasnya.

0 komentar:

 
;